Thursday, March 5, 2015

Otak Kiri dan Otak Kanan (An introduction to Trijito Santoso)

Beberapa tahun yang lalu (atau mungkin bisa dikatakan masih sampai dengan detik ini) topik tentang cara berpikir (otak kanan yang creative atau otak kiri yang logis) menjadi sesuatu yang hangat untuk dibicarakan atau dijadikan bahan candaan.

Tibalah pada saat ini waktu gw berencana untuk menulis tentang sahabat gw yang bernama lengkap Trijito  seseorang yang berdarah Jawa campur Manado, (Santoso sebenarnya adalah nama ayahnya) yang disematkan untuk mempermudah pengisian form pada saat kuliah dulu. Karena bagi sebahagian besar manusia di bumi ini adalah aneh jika tidak memiliki nama belakang, oleh karena itu terkadang kalau tidak ada nama belakang, ya tidak bisa click next untuk submit form pendaftaran.

Peringatan tertulis dari gw sebelum kita lanjut, kebanyakan yang akan gw tulis adalah fakta, namun beberapa bagian juga adalah hasil kesimpulan gw sendiri.

Balik ke masalah otak kanan dan kiri, gw pastinya menempatkan sahabat gw ini di kelompok otak bagian kiri, (setelah baca-baca sedikit tentunya tentang topik ini) karena dia memang cara berpikirnya logis dan cenderung by the book. Tapi pas gw baca topik yang lain disini gw jadinya seperti kehilangan arah untuk menempatkan sahabat gw ini di kelompok mana.

Dia tanya waktu pas pertama mau buat blog ini, "Kira-kira nama blog kita apaan ya?"
Gw jawab (sekalian penasaran) "Gw kasi elu kehormatan untuk namain blog kita ini bro, gimana?"
Berikutnya ya udah bisa di tebak, lahirlah "Logically Abstract"

Pertama gw kira judul ini adalah gambaran dari kita masing-masing, dimana dia orangnya logis, dan gw agak abstrak, tapi pas gw pikir-pikir lagi, sepertinya dia dengan daya pikirnya yang hebat itu sedang ngejek gw dengan judul itu kalu gw secara logisnya adalah orang yang bener-bener abstract.
Entah yang mana yang bener tapi gw sejujurnya suka dengan judulnya blog ini.

Ada seorang raja tua yang di claim bijaksana pernah berkata "As iron sharpens iron, so one person sharpens another." - sama seperti besi menajamkan besi, demikian juga seseorang dapat  manajamkan orang lain. Sahabat gw ini adalah orang yang hebat dan berprestasi dalam berbagai bidang yang gw sejujurnya gak bisa capai. Namun dengan adanya pepatah ini gw jadi ada harapan kalau gw diajarin "ilmunya" bagaimana untuk mencapai hal-hal yang sudah pernah dia capai, pasti gw juga pada akhirnya akan bisa begitu juga gw rasa sebaliknya.

Waktu kuliah Djitz (Trijito akan gw panggil ini mulai saat ini karena lebih cool) ini ngambil jurusan medical technology, setelah tamat dia mencoba mengambil ujian kedokteran dan lulus dengan hasil yang nyaris sempurna yang akhirnya tidak menjadi sesuatu yang menantang buat dia untuk diteruskan.

Computer Science & Programming menjadi pilihan hidupnya untuk saat ini, dan tentunya kita bakal lebih jauh lagi berkenalan dengan dia dengan cara berpikirnya yang tergolong unik.

"djitz.losophy" yup bener, itu term yang dia claim untuk menamakan cara berpikirnya atau "ilmunya" sahabat gw si Trijito ini dan Djitz obviously adalah nama kerennya yang dia buat sendiri ini adalah website pribadinya dia, dan losophy itu berasal dari kata philosophy, jadi kalau digabungkan memiliki arti Philosophy nya si Djitz, atau bahasa awamnya adalah cara otak logisnya si Djitz dipake mikir. (djitz.losophy bakal gw bahas di post berikutnya)


No comments:

Post a Comment